Varg Vikernes Burzum

Kehidupan Awal Varg Vikernes

Kehidupan awal Varg Vikernes, musisi dan tokoh kontroversial asal Norwegia, dikenal sebagai pendiri proyek musik black metal Burzum. Lahir dengan nama Kristian Vikernes pada 1973, ia tumbuh di Bergen dan mengembangkan minatnya pada musik ekstrem sejak muda. Karyanya dengan Burzum menjadi salah satu fondasi penting dalam perkembangan genre black metal awal 1990-an, meskipun kehidupan pribadinya sering kali dibayangi oleh kontroversi dan tindakan kriminal.

Latar Belakang Keluarga dan Masa Kecil

Varg Vikernes lahir pada 11 Februari 1973 di Bergen, Norwegia, dengan nama Kristian Vikernes. Ia dibesarkan dalam keluarga yang relatif stabil, meskipun hubungannya dengan orang tua dan saudara kandungnya tidak selalu harmonis. Ayahnya bekerja sebagai insinyur, sementara ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Sejak kecil, Vikernes menunjukkan ketertarikan pada sejarah, mitologi, dan musik, yang kelak menjadi pengaruh besar dalam karyanya dengan Burzum.

Masa kecil Vikernes diwarnai oleh rasa keterasingan dan kecenderungan untuk menyendiri. Ia sering menghabiskan waktu membaca buku-buku tentang budaya Norse dan fantasi, yang membentuk pandangan dunianya di kemudian hari. Ketertarikannya pada musik dimulai sejak remaja, di mana ia mulai mengeksplorasi genre-genre ekstrem seperti black metal dan death metal. Lingkungan sosialnya yang terbatas dan minatnya yang tidak biasa membuatnya merasa seperti orang luar di antara teman-temannya.

Pada usia remaja, Vikernes mulai mempelajari gitar dan menulis lagu, yang menjadi dasar bagi proyek musiknya di masa depan. Ia juga mengembangkan ideologi yang kuat terkait paganisme dan nasionalisme Norse, yang sering tercermin dalam lirik Burzum. Meskipun masa kecilnya tidak secara langsung memprediksi kontroversi yang akan mengikutinya di kemudian hari, pengalaman dan minatnya selama periode ini jelas membentuk jalan hidupnya sebagai musisi dan figur publik yang polarisasi.

Pengaruh Musik dan Budaya di Masa Remaja

Kehidupan awal Varg Vikernes, atau yang dikenal sebagai Kristian Vikernes sebelum mengganti namanya, memiliki pengaruh besar pada pembentukan identitas musik dan ideologinya. Ia tumbuh di tengah lingkungan yang membentuk pandangannya tentang budaya Norse dan musik ekstrem, yang kelak menjadi ciri khas Burzum.

  • Vikernes mulai tertarik pada sejarah dan mitologi Norse sejak kecil, yang kemudian menjadi tema utama dalam lirik Burzum.
  • Ia merasa terasing secara sosial dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan buku-buku fantasi serta musik gelap.
  • Pada masa remaja, ia mempelajari gitar dan mengeksplorasi genre black metal, yang menjadi fondasi proyek musiknya.
  • Ideologi paganisme dan nasionalisme Norse berkembang pesat selama masa ini, memengaruhi karya-karyanya di kemudian hari.

Musik dan budaya yang ia serap di masa remaja tidak hanya membentuk gaya bermusiknya, tetapi juga pandangan dunianya yang kontroversial. Burzum menjadi saluran ekspresi bagi keyakinan dan emosinya, sekaligus menciptakan warisan abadi dalam dunia black metal.

Karier Musik dengan Burzum

Karier musik Varg Vikernes dengan Burzum dimulai pada awal 1990-an sebagai salah satu proyek solo paling berpengaruh dalam black metal Norwegia. Dengan suara raw dan atmosfer yang gelap, Burzum menjadi simbol genre sekaligus menciptakan warisan kontroversial. Album-album seperti “Filosofem” dan “Hvis lyset tar oss” dianggap sebagai karya penting dalam sejarah black metal, meskipun kariernya sering dibayangi oleh skandal dan polemik di luar musik.

Pendirian Burzum dan Album Pertama

Karier musik Varg Vikernes dengan Burzum dimulai pada tahun 1991 ketika ia mendirikan proyek solo ini sebagai wadah ekspresi musik dan ideologinya. Nama “Burzum” diambil dari bahasa Black Speech dalam karya J.R.R. Tolkien, yang berarti “kegelapan”. Proyek ini dengan cepat menjadi salah satu pelopor black metal Norwegia, menggabungkan suara mentah, lirik yang terinspirasi paganisme Norse, dan atmosfer yang gelap.

Album pertama Burzum, berjudul “Burzum”, dirilis pada tahun 1992 melalui label Deathlike Silence Productions milik Øystein “Euronymous” Aarseth dari Mayhem. Album ini menampilkan gaya black metal yang minimalis namun intens, dengan distorsi tinggi, vokal yang kasar, dan struktur lagu yang repetitif namun hipnotis. Lagu-lagu seperti “Feeble Screams from Forests Unknown” dan “War” menjadi ikonik dalam genre tersebut. Album ini juga menampilkan sampul yang kontroversial, menggambarkan gereja Fantoft yang terbakar, sebuah insiden yang terkait dengan gelombang pembakaran gereja di Norwegia saat itu.

Vikernes menangani semua instrumen dan produksi album secara mandiri, menegaskan visinya yang tidak kompromi. Karyanya dengan Burzum tidak hanya memengaruhi perkembangan black metal, tetapi juga menciptakan warisan yang kompleks karena keterkaitannya dengan tindakan kriminal dan ideologi ekstrem. Meski begitu, album pertamanya tetap diakui sebagai fondasi penting dalam sejarah musik ekstrem.

Gaya Musik dan Lirik yang Kontroversial

Karier musik Varg Vikernes dengan Burzum tidak hanya meninggalkan jejak dalam dunia black metal, tetapi juga memicu berbagai kontroversi karena gaya musik dan liriknya yang provokatif. Proyek ini menjadi saluran bagi ideologi paganisme Norse dan pandangan ekstrem Vikernes, yang sering kali menuai kritik.

  • Album-album Burzum seperti “Filosofem” dan “Det som engang var” menampilkan suara lo-fi yang khas, dengan distorsi tinggi dan atmosfer yang suram.
  • Lirik Burzum banyak terinspirasi oleh mitologi Norse, anti-Kristen, dan tema-tema gelap seperti kematian dan kesepian.
  • Karya-karya Vikernes sering dikaitkan dengan gerakan black metal Norwegia awal 1990-an, termasuk pembakaran gereja dan kekerasan.
  • Meskipun kontroversial, musik Burzum dianggap sebagai salah satu fondasi penting dalam perkembangan black metal atmosferik.

Selain musiknya, Vikernes juga dikenal karena keterlibatannya dalam tindakan kriminal, termasuk pembunuhan terhadap Euronymous dari Mayhem. Hal ini semakin memperumit warisan Burzum, menjadikannya salah satu proyek paling polarisasi dalam sejarah musik ekstrem.

Pengaruh pada Scene Black Metal Norwegia

Varg Vikernes Burzum

Karier musik Varg Vikernes dengan Burzum tidak hanya membentuk ulang lanskap black metal Norwegia tetapi juga meninggalkan warisan yang kontroversial dan abadi. Proyek solo ini menjadi salah satu yang paling berpengaruh dalam genre, dengan suara yang khas dan lirik yang penuh dengan simbolisme pagan serta tema-tema gelap.

  • Burzum dikenal karena pendekatannya yang minimalis namun intens, dengan distorsi tinggi dan atmosfer yang suram.
  • Album-album seperti “Filosofem” dan “Hvis lyset tar oss” dianggap sebagai karya penting dalam black metal, memengaruhi banyak musisi setelahnya.
  • Lirik Burzum sering kali mencerminkan ideologi Vikernes, termasuk paganisme Norse dan pandangan anti-Kristen yang radikal.
  • Keterlibatannya dalam gerakan black metal Norwegia awal 1990-an, termasuk pembakaran gereja, menambah kontroversi di sekitarnya.

Meskipun kontroversial, pengaruh Burzum pada scene black metal Norwegia tidak dapat disangkal. Karya-karya Vikernes tetap menjadi referensi utama bagi banyak musisi black metal hingga hari ini.

Kontroversi dan Kasus Kriminal

Varg Vikernes, pendiri proyek musik black metal Burzum, tidak hanya dikenal sebagai figur sentral dalam perkembangan genre tersebut, tetapi juga sebagai tokoh yang kerap dikaitkan dengan kontroversi dan kasus kriminal. Dari keterlibatannya dalam pembakaran gereja hingga pembunuhan sesama musisi, Vikernes menciptakan warisan gelap di luar musiknya. Karya-karya Burzum, meski diakui sebagai fondasi black metal, tetap dibayangi oleh tindakan-tindakan ekstrem yang membuat namanya terus menjadi bahan perdebatan.

Pembakaran Gereja dan Aksi Vandalisme

Varg Vikernes, selain dikenal sebagai musisi black metal, juga menjadi tokoh kontroversial karena keterlibatannya dalam kasus kriminal, termasuk pembakaran gereja dan aksi vandalisme di Norwegia pada awal 1990-an. Ia dianggap sebagai salah satu pelaku utama dalam gelombang pembakaran gereja yang terjadi saat itu, yang dilakukan sebagai bagian dari gerakan anti-Kristen dalam scene black metal Norwegia.

Pada tahun 1993, Vikernes ditangkap dan dihukum karena pembakaran gereja Fantoft, sebuah bangunan bersejarah di Bergen. Insiden ini menjadi simbol dari gerakan ekstrem yang melibatkan musisi black metal, di mana gereja-gereja dianggap sebagai simbol penjajahan agama Kristen terhadap budaya Norse pagan. Selain itu, Vikernes juga terlibat dalam aksi vandalisme lainnya, termasuk perusakan makam dan situs keagamaan.

Keterlibatannya dalam tindakan kriminal mencapai puncaknya ketika ia dihukum karena pembunuhan terhadap Øystein “Euronymous” Aarseth, gitaris band Mayhem, pada tahun 1993. Kasus ini semakin memperkuat reputasinya sebagai figur yang kontroversial dan berbahaya. Meskipun ia mengklaim bahwa pembunuhan tersebut dilakukan dalam rangka membela diri, pengadilan menyatakan ia bersalah dan memberinya hukuman penjara selama 21 tahun.

Warisan Vikernes dalam dunia black metal tidak dapat dipisahkan dari tindakan kriminalnya. Meskipun musik Burzum diakui sebagai karya penting dalam genre tersebut, nama Vikernes tetap dikaitkan dengan kekerasan dan ekstremisme. Kontroversi ini membuatnya menjadi salah satu tokoh paling polarisasi dalam sejarah musik ekstrem.

Pembunuhan Øystein “Euronymous” Aarseth

Kontroversi dan kasus kriminal yang melibatkan Varg Vikernes mencapai puncaknya dengan pembunuhan Øystein “Euronymous” Aarseth, gitaris Mayhem, pada tahun 1993. Insiden ini menjadi salah satu peristiwa paling gelap dalam sejarah black metal Norwegia dan mengubah Vikernes dari musisi menjadi narapidana.

Pembunuhan Euronymous terjadi pada 10 Agustus 1993 di Oslo, di mana Vikernes menikamnya sebanyak 23 kali. Motif di balik pembunuhan ini masih diperdebatkan, dengan Vikernes mengklaim bahwa ia bertindak untuk membela diri setelah Euronymous merencanakan untuk menyiksanya dan merekam aksinya. Namun, banyak yang percaya bahwa konflik pribadi, persaingan dalam scene black metal, dan perbedaan ideologi menjadi akar masalahnya.

Setelah pembunuhan tersebut, Vikernes ditangkap dan diadili. Ia dihukum 21 tahun penjara, hukuman terberat di Norwegia saat itu. Selama di penjara, ia tetap aktif menciptakan musik Burzum, merilis beberapa album yang direkam secara diam-diam. Kasus ini tidak hanya mengakhiri hubungan antara Vikernes dan Euronymous tetapi juga meninggalkan noda permanen pada scene black metal Norwegia.

Pembunuhan Euronymous menjadi simbol kekerasan dan ekstremisme yang melingkupi gerakan black metal awal 1990-an. Meskipun musik Burzum tetap dihormati, warisan Vikernes tidak pernah lepas dari tindakan kriminalnya. Peristiwa ini terus menjadi bahan diskusi tentang batas antara ekspresi artistik dan tanggung jawab moral dalam dunia musik ekstrem.

Hukuman Penjara dan Masa di Balik Jeruji

Varg Vikernes, tokoh di balik proyek musik black metal Burzum, tidak hanya dikenal karena pengaruhnya dalam musik ekstrem tetapi juga karena keterlibatannya dalam berbagai kontroversi dan kasus kriminal. Salah satu yang paling menonjol adalah pembunuhan terhadap Øystein “Euronymous” Aarseth, gitaris Mayhem, pada 1993. Insiden ini membuatnya dihukum 21 tahun penjara, hukuman terberat di Norwegia saat itu.

Selama masa hukuman, Vikernes tetap menciptakan musik Burzum dan merilis beberapa album yang direkam secara diam-diam. Karyanya selama di penjara, seperti “Dauði Baldrs” dan “Hliðskjálf”, menunjukkan pergeseran ke arah musik ambient dengan tema-tema pagan Norse. Meski terbatas, kreativitasnya tidak padam sepenuhnya.

Setelah dibebaskan pada 2009, Vikernes melanjutkan proyek Burzum dan aktif menyebarkan pandangan ideologisnya yang kontroversial, termasuk nasionalisme Norse dan anti-multikulturalisme. Kehidupannya pascapenjara tetap dipenuhi polemik, termasuk tuduhan terorisme yang kemudian dibatalkan.

Warisan Vikernes sebagai musisi dan narapidana menjadikannya figur yang sulit dilepaskan dari kontroversi. Karya-karyanya dengan Burzum tetap diakui dalam dunia black metal, tetapi tindakan kriminalnya menciptakan bayangan gelap yang abadi.

Kehidupan Setelah Bebas

Kehidupan Setelah Bebas Varg Vikernes, tokoh kontroversial di balik proyek black metal Burzum, tetap menjadi sorotan setelah ia dibebaskan dari penjara pada 2009. Meskipun telah menjalani hukuman panjang atas pembunuhan dan pembakaran gereja, Vikernes melanjutkan aktivitas musiknya sembari menyebarkan pandangan ideologis yang kerap memicu polemik. Kehidupannya pascapenjara tidak lepas dari kontroversi, menegaskan reputasinya sebagai figur polarisasi dalam dunia musik ekstrem.

Kegiatan Musik dan Rilis Album Terbaru

Setelah dibebaskan dari penjara pada tahun 2009, Varg Vikernes melanjutkan proyek musik Burzum dengan merilis album-album baru yang tetap mempertahankan tema paganisme Norse dan atmosfer gelap. Kehidupannya pascapenjara diwarnai oleh aktivitas kreatif yang tidak lepas dari kontroversi, termasuk pandangan politiknya yang ekstrem.

  • Album “Umskiptar” dirilis pada 2012, menandai kembalinya Burzum dengan gaya black metal yang lebih tradisional.
  • Pada 2013, Vikernes merilis “Sôl austan, Mâni vestan”, sebuah album ambient yang terinspirasi oleh mitologi Norse.
  • Ia juga aktif menulis blog dan membuat video YouTube untuk menyebarkan ideologinya, yang sering kali memicu kritik.
  • Pada 2018, ia mengumumkan penghentian proyek Burzum, meskipun warisannya tetap hidup di kalangan penggemar black metal.

Selain kegiatan musik, Vikernes dan keluarganya pindah ke Prancis, di mana ia terus menjadi figur yang divisif karena pandangan politiknya. Meskipun jarang tampil publik, pengaruhnya dalam dunia black metal dan ideologi ekstrem tetap relevan hingga hari ini.

Pandangan Politik dan Ideologi Pribadi

Kehidupan setelah bebas bagi Varg Vikernes, pendiri proyek musik black metal Burzum, tidak lepas dari kontroversi dan pandangan politiknya yang ekstrem. Setelah dibebaskan dari penjara pada 2009, ia melanjutkan aktivitas musik dengan merilis album-album baru di bawah nama Burzum, sambil tetap mempertahankan tema paganisme Norse dan ideologi nasionalis yang menjadi ciri khasnya.

Pandangan politik Vikernes pascapenjara semakin radikal, dengan vokal menentang multikulturalisme dan modernitas. Ia aktif menyebarkan pemikirannya melalui blog dan media sosial, sering kali memicu kecaman dari berbagai pihak. Meskipun jarang tampil publik, pengaruhnya dalam lingkup black metal dan kelompok-kelompok ekstrem tetap signifikan.

Ideologi pribadi Vikernes berakar pada paganisme Norse, nasionalisme etnis, dan penolakan terhadap agama Kristen. Ia melihat budaya Norse pra-Kristen sebagai identitas yang harus dilestarikan, sambil mengecam globalisasi dan imigrasi. Pandangan ini tercermin dalam lirik Burzum maupun tulisan-tulisannya, yang kerap dianggap rasis dan provokatif.

Meskipun telah menghentikan proyek Burzum pada 2018, warisan Vikernes sebagai musisi dan ideolog kontroversial tetap hidup. Kehidupannya setelah bebas memperlihatkan keteguhan pada prinsip-prinsip ekstrem, menjadikannya salah satu tokoh paling polarisasi dalam sejarah musik dan politik alternatif.

Kontribusi pada Penulisan dan Blog Pribadi

Varg Vikernes Burzum

Kehidupan setelah bebas bagi Varg Vikernes tidak hanya tentang melanjutkan proyek musik Burzum, tetapi juga tentang kontribusinya pada penulisan dan blog pribadi. Setelah dibebaskan dari penjara pada 2009, Vikernes aktif menulis artikel dan esai yang mencerminkan pandangan ideologisnya, sering kali berfokus pada paganisme Norse, nasionalisme, dan kritik terhadap masyarakat modern.

Blog pribadinya menjadi platform utama untuk menyebarkan pemikirannya, di mana ia membahas topik-topik seperti sejarah Eropa, mitologi, dan politik identitas. Tulisan-tulisannya kerap memicu kontroversi karena nada yang provokatif dan pandangan ekstrem yang diusungnya. Meskipun banyak dikritik, tulisannya tetap menarik perhatian baik dari penggemar black metal maupun kelompok-kelompok dengan ideologi serupa.

Selain blog, Vikernes juga menerbitkan beberapa buku yang memperdalam tema-tema yang ia angkat dalam musik Burzum. Karya tulisannya sering kali menjadi bahan diskusi di kalangan penggemarnya, meskipun jarang diakui secara akademis karena bias ideologis yang kuat. Kontribusinya pada penulisan ini memperkuat reputasinya sebagai figur yang tidak hanya berpengaruh dalam musik, tetapi juga dalam wacana ideologis tertentu.

Kehidupan pascapenjara Vikernes menunjukkan bagaimana ia menggunakan berbagai medium, termasuk blog dan tulisan, untuk terus menyuarakan keyakinannya. Meskipun proyek musik Burzum telah berakhir, warisannya tetap hidup melalui kata-kata yang ia sebarkan secara daring, menjadikannya tokoh yang terus diperdebatkan baik dalam dunia musik maupun politik.

Warisan dan Pengaruh Burzum

Warisan dan pengaruh Burzum dalam dunia black metal tidak dapat dipisahkan dari sosok Varg Vikernes, yang menciptakan proyek ini sebagai wadah ekspresi musik dan ideologinya. Dengan suara raw, atmosfer gelap, dan lirik yang terinspirasi paganisme Norse, Burzum menjadi salah satu pelopor black metal Norwegia. Album-album seperti “Filosofem” dan “Hvis lyset tar oss” dianggap sebagai karya ikonik yang membentuk genre, meskipun kontroversi kriminal dan pandangan ekstrem Vikernes kerap mengaburkan warisan musikalnya. Proyek ini tetap menjadi referensi utama bagi banyak musisi black metal, sekaligus simbol kompleksitas antara seni dan ideologi.

Dampak pada Genre Black Metal

Warisan Burzum dalam dunia black metal tidak dapat diabaikan. Proyek solo Varg Vikernes ini menjadi salah satu fondasi utama genre, dengan suara lo-fi yang khas dan atmosfer gelap yang memengaruhi banyak band setelahnya. Album seperti “Filosofem” dan “Hvis lyset tar oss” dianggap sebagai karya klasik yang mendefinisikan black metal atmosferik.

Pengaruh Burzum melampaui musik, mencakup estetika dan ideologi yang kontroversial. Lirik yang terinspirasi paganisme Norse dan anti-Kristen menjadi ciri khas, sementara gaya produksi minimalisnya menginspirasi gerakan raw black metal. Meskipun kontroversi kriminal Vikernes sering mendominasi diskusi, dampak musikal Burzum tetap tak terbantahkan.

Banyak band black metal modern, terutama yang bergerak di subgenre atmosferik atau ambient, mengakui Burzum sebagai pengaruh utama. Teknik repetitif, penggunaan distorsi ekstrem, dan pendekatan DIY Vikernes menjadi blueprint bagi musisi yang ingin menciptakan suasana suram dan intropektif.

Warisan Burzum juga terlihat dalam perkembangan black metal internasional. Dari band-band Amerika seperti Xasthur hingga proyek Eropa Timur seperti Drudkh, jejak Burzum dapat didengar dalam eksperimen mereka dengan struktur lagu panjang dan tema-tema naturalistik. Bahkan di luar black metal, elemen ambient Burzum memengaruhi genre seperti dungeon synth dan dark ambient.

Namun, warisan ini tidak lepas dari paradoks. Di satu sisi, Burzum diakui sebagai kekuatan kreatif yang memajukan black metal. Di sisi lain, asosiasinya dengan kekerasan dan ekstremisme menciptakan dilema etis bagi pendengar. Diskusi tentang Burzum sering kali berpusat pada pertanyaan apakah seni dapat dipisahkan dari senimannya – perdebatan yang terus berlanjut dalam scene black metal hingga hari ini.

Terlepas dari kontroversinya, pengaruh Burzum tetap tertanam dalam DNA black metal. Proyek ini tidak hanya mendefinisikan suara genre di awal 1990-an tetapi juga terus menginspirasi generasi baru musisi yang mencari ekspresi artistik yang gelap dan tidak kompromi.

Kritik dan Kontroversi yang Berkelanjutan

Warisan Burzum dalam dunia black metal Norwegia dan global tidak dapat dipungkiri. Proyek solo Varg Vikernes ini menciptakan suara yang khas dengan distorsi tinggi, lirik gelap, dan atmosfer yang memukau. Album seperti “Filosofem” dan “Hvis lyset tar oss” menjadi fondasi bagi perkembangan black metal atmosferik, memengaruhi banyak musisi setelahnya.

Namun, pengaruh Burzum tidak terlepas dari kontroversi yang menyelimuti Vikernes. Pembunuhan Euronymous dari Mayhem dan keterlibatannya dalam pembakaran gereja menciptakan bayangan gelap atas karya-karyanya. Banyak yang mempertanyakan apakah musik Burzum dapat dinikmati terlepas dari tindakan kriminal penciptanya.

Kritik terhadap Burzum sering kali berfokus pada ideologi ekstrem Vikernes, termasuk pandangan paganisme Norse yang radikal dan sentimen anti-Kristen. Liriknya yang provokatif serta aktivitas pascapenjara yang kontroversial membuat proyek ini terus menjadi bahan perdebatan.

Meski begitu, pengaruh musikal Burzum tetap kuat. Banyak band black metal modern mengadopsi elemen-elemen khas Burzum, seperti struktur repetitif dan produksi lo-fi. Warisannya hidup dalam perkembangan genre, meski kontroversinya tidak pernah benar-benar pudar.

Burzum adalah contoh kompleks hubungan antara seni dan seniman. Karyanya diakui sebagai pionir black metal, tetapi tindakan Vikernes menciptakan dilema etis bagi pendengarnya. Diskusi tentang warisannya akan terus berlanjut, mencerminkan polarisasi yang melekat pada proyek ini sejak awal.

Penggemar dan Komunitas yang Mendukung

Warisan Burzum dalam dunia black metal tidak dapat dipisahkan dari sosok Varg Vikernes, yang menciptakan proyek ini sebagai wadah ekspresi musik dan ideologinya. Dengan suara raw, atmosfer gelap, dan lirik yang terinspirasi paganisme Norse, Burzum menjadi salah satu pelopor black metal Norwegia. Album-album seperti “Filosofem” dan “Hvis lyset tar oss” dianggap sebagai karya ikonik yang membentuk genre, meskipun kontroversi kriminal dan pandangan ekstrem Vikernes kerap mengaburkan warisan musikalnya.

Pengaruh Burzum meluas ke komunitas penggemar black metal yang setia, banyak di antaranya mengagumi aspek musikal proyek ini terlepas dari kontroversi di baliknya. Komunitas ini sering kali terbagi antara mereka yang memisahkan seni dari seniman dan mereka yang menolak mendukung karya Vikernes karena tindakan kriminal dan ideologinya. Diskusi tentang etika dalam menikmati musik Burzum terus berlanjut di kalangan penggemar black metal.

Di sisi lain, ada juga komunitas yang secara aktif mendukung Vikernes dan pandangannya, melihat Burzum bukan hanya sebagai proyek musik tetapi juga sebagai simbol perlawanan terhadap norma-norma modern. Kelompok ini sering kali terhubung dengan gerakan paganisme Norse dan nasionalisme etnis, menjadikan Burzum sebagai bagian dari identitas mereka.

Warisan Burzum tetap hidup melalui band-band yang terinspirasi oleh suara dan estetikanya, serta melalui komunitas yang terus memperdebatkan tempat proyek ini dalam sejarah black metal. Meskipun polarisasi yang menyertainya tidak pernah hilang, pengaruh Burzum dalam musik ekstrem dan budaya yang mengelilinginya tetap tak terbantahkan.